Berikut adalah cuplikan dari dokumennya,
link download ada di bawah.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara agraris menghadapi masalah serius dalam pengembangan teknologi pertanian, yang menyebabkan sebagian besar petani masih mengandalkan cara tradisional yang membutuhkan tenaga kerja besar, mengarah pada biaya produksi yang tinggi sekitar 30-35 persen pendapatan petani, dan juga masalah serius terkait penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang merusak tanah, mencemari air, dan menyulitkan pengelolaan bahan kimia sebelum panen, Permasalahan ini juga dialami oleh Masyarakat pertanian kita di bali khususnya di Denpasar daerah subak Sembung.
Masalah yang dapat di temukan di subak sembung diantaranya:
Pertama, masalah penggunakan pestisida sebelum pasca panen, yaitu tentang masalah petani yang di harapkan tidak menyemprotkan pestisida kimia pasca 2-3 minggu sebelum panen karena takut akan membuat tanaman akan berbahaya jika di konsumsi.
Kedua, kesehatan petani: Paparan berlebihan terhadap pestisida dan bahan kimia pertanian lainnya dapat membahayakan kesehatan petani. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti iritasi kulit, gangguan pernapasan, atau bahkan masalah jangka panjang seperti kanker.
Ketiga, kerusakan lingkungan: Penggunaan berlebihan atau tidak tepat bahan kimia pertanian dapat merusak lingkungan sekitar, termasuk pencemaran tanah dan air. Ini dapat mengganggu ekosistem dan sumber daya alam yang penting bagi pertanian berkelanjutan.
Keempat, biaya finansial: Pembelian bahan kimia pertanian dan perawatan medis akibat paparan berlebihan dapat memberikan beban finansial kepada petani. Ini dapat mengancam kelangsungan usaha petani. Di masa depan, harapan besar adalah bahwa petani akan mampu mengadopsi teknologi pertanian yang inovatif.
Salah satu aspek penting dari harapan ini adalah mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dalam proses pertanian. Meskipun pada awalnya, penggunaan pestisida kimia mungkin menghasilkan hasil yang cukup baik, efek jangka panjangnya dapat menjadi sangat merugikan. Penggunaan berkelanjutan pestisida kimia dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Pertama, pestisida kimia dapat mencemari tanah, air, dan udara, yang berdampak buruk pada ekosistem dan kesehatan manusia. Selain itu, seringkali hama dan patogen menjadi kebal terhadap pestisida ini, yang berarti petani harus menggunakan jumlah yang lebih besar atau jenis pestisida yang lebih kuat, menciptakan kebiasan buruk yang berbahaya. Selain itu, penggunaan pestisida kimia juga berdampak pada keanekaragaman hayati. Banyak organisme yang berguna bagi pertanian, seperti serangga penyerbuk dan predator alami hama, dapat terpengaruh oleh pestisida kimia, mengganggu keseimbangan ekosistem. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penggunaan metode pertanian organic khususnya pestisida nabati merupakan salah satu solusi yang bisa ditawarkan. Menggantikan pestisida kimia dengan metode pertanian h organik dan berkelanjutan adalah langkah penting dalam mendukung pertanian yang berwawasan lingkungan untuk masa depan. Ini tidak hanya akan menghasilkan hasil pertanian yang lebih aman dan ramah lingkungan, tetapi juga akan memberikan manfaat jangka panjang bagi petani dan lingkungan sekitarnya.
Link Download
terimakasih.